Puasa bulan Ramadhan adalah
kewajibn yang ditetapkan oleh Allah SWT. Hal ini sudah dijelaskan dalam firman Allah dalam
Q.S. Al-Baqarah ayat 183 yaitu:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ
الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan
atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa.
Jadi firman Allah SWT di atas menjelaskan bahwa
melaksanakan puasa Ramadhan adalah wajib hukumnya, di mana hal tersebut adalah
bentuk pertanggungjawaban manusia kepada penciptanya secara langsung serta
kegiatan yang menyangkut hablum minallah. Adapun
tujuaan disyariatkan puasa Bulan Ramadhan adalah agar kita menjadi orang yang
bertakwa.
Keutamaan
Bulan Ramadhan
1.
Bulan penuh rahmat
2.
Bulan penuh ampunan
3.
Bulan diturunkannya Al-Quran
4.
Bulan pembebasan dari api nerka
5.
Bulan dilipatkangandakan pahala setiap amal
6.
Bulan dibukanya pintu surga dan ditutup pintu neraka
7.
Bulan yang di dalmnya ada malam lailatul Qodar, malam
yang lebih baik dari seribu bulan
Cara
Menentukan Awal dan akhir bulan Ramadhan
1. Rukyatul hilal (melihat bulan sabit)
Yaitu melihat hilal (bulan baru/sabit) setelah
ijtima’ (konjungsi) dan setelah wujud/muncul di atas ufuk pada akhir bulan
dengan mata telanjang atau melalui alat. Cara ini berdasarkan sabda Rasulullah
SAW:
(لاَ تَصُوْمُوا حتَّى تَرَوا الْهِلاَلَ، وَلاَ تُفْطِرُوا حتى تَرَوْهُ).
(لاَ تَصُوْمُوا حتَّى تَرَوا الْهِلاَلَ، وَلاَ تُفْطِرُوا حتى تَرَوْهُ).
“Janganlah berpuasa (Ramadhan) sehingga kalian
melihat hilal dan janganlah berhari raya sehingga kalian melihat hilal.” (HR
Bukhari dan Muslim)
Hadits lain menegaskan bahwa cara menentukan awal
Ramadan adalah dengan melihat bulan sabit.
(صُوْمُوا لِرُؤْيَتِهِ
وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ).
”berpuasalah jika telah melihat hilal dan
berharirayalah bila telah melihat hilal”. (HR Bukhari dan Muslim).
2. Menyempurnakan
bulan Sya’ban menjadi 30 hari
Ketika para perukyat
tidak berhasil melihat hilal pada tanggal 29 bulan Sya'ban baik keadaan langit
berawan, mendung atau cerah, maka cara menentukan awal bulan Ramadhan dalam
keadaan seperti ini adalah menjadikan bilangan bulan Sya'ban menjadi 30
Pandangan ini
didasarkan kepada Sabda Nabi
(صوموا لرؤيته وأفطروا لرؤيته، فإن غبي عليكم فأآملوا عدة شعبان ثلاثين).
Dari Abu Hurairah
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:” berpuasalah jika telah
melihat hilal dan berharirayalah bila telah melihat hilal, apabila terhalang
oleh mendung maka sempurnakanlah bulan Sya’ban menjadi tiga puluh hari”. (HR
Bukhari dan Muslim).
الشهر تسع وعشرون ليلة، فلا تصوموا حتى تروه، فإن غم عليكم فأآملوا
العدة ثلاثين
”Bulan (Sya’ban) itu
dua puluh sembilan malam, maka janganlah puasa hingga kalian melihatnya (hilal)
apabila terhalang olehmu mendung maka sempurnakan menjadi tiga puluh malam.”
(HR Bukhari)
Syarat
Wajib Puasa Ramadhan
Setelah mengetahui pengertian puasa Ramadhan, berikut
ini adalah syarat wajib untuk menjalankan puasa Ramadhan yang baik dan benar.
1. Mempunyai keyakinan Islam atau beragama Islam
2. Telah melalui masa baligh atau telah mencapai umur
dewasa
3. Mempunyai akal
4. Sehat jasmani dan rohani
5. Bukan seorang musafir atau sedang melakukan
perjalanan jauh
6. Suci dari haid dan nifas
7. Mampu atau kuat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan
Syarat wajib puasa Ramadhan di atas harus dipenuhi
untuk menjalankan puasa Ramadhan. Baligh atau telah mencapai umur dewasa memang
menjadi salah satu syaratnya, namun untuk anak-anak juga harus di ajari sejak
dini untuk mulai berpuasa meskipun hanya setengah hari dan lebih utama untuk
mengajari amalan-amalan dalam puasa Ramadhan.
Rukun dan Sunnah Puasa Ramadhan
Setelah syarat wajib puasa
Ramadhan telah terpenuhi, kamu harus melaksanakan rukun puasa sebagai berikut:
1. Niat
Niat dan doa di bulan Ramadhan merupakan tahapan
penting dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Niat dilakukan sebelum
menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Niat doa puasa Ramadhan diucapkan sebelum
fajar tiba. Beberapa hadist menjelaskan juga bahwa niat bisa diucapkan malam
harinya sebelum sahur atau setelah sholat tarawih.
2. Menahan diri dari kegiatan makan, minum,
bersetubuh, maupun hal-hal lain yang membatalkan puasa.
Hal yang Sunnah Ketika Berpuasa
Selain pengertian puasa Ramadhan, syarat, hingga
rukunnya, kamu juga harus mengetahui sunnah-sunnah puasa Ramadhan agar amalan
ibadahmu semakin besar. Berikut beberapa sunnah puasa Ramadhan.
1. Sahur
2. Segera berbuka saat waktu buka puasa
3. Membaca doa buka puasa
4. Berbuka dengan yang manis-manis
5. Memberi makan pada orang yang berbuka
6. Memperbanyak ibadah dan berderma, dan masih banyak
lagi
Hal yang Makruh Saat Berpuasa
Makruh adalah hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan.
1. Berbekam
2. Mengulum sesuatu di dalam mulut
3. Merasakan makanan dengan lidah, contohnya saat
memasak dan mencicipnya
4. Memakai wangi-wangian
5. Bersiwak atau menggosok gigi saat terkena terik
matahari
6. Berkumur di luar kumur wudhu
Hal-hal yang Memperbolehkan untuk Tidak Berpuasa atau
Membatalkan Puasa
Puasa terutama puasa Ramadhan memang wajib hukumnya,
namun ada beberapa hal yang memperbolehkan kita untuk tidak berpuasa atau
membatalkan puasa. Akan tetapi diwajibkan untuk mengeluarkan fidya atau
mengganti puasa tersebut di lain hari.
1. Dalam perjalanan jauh
2. Orang tua berusia lanjut
3. Dalam keadaan sakit
4. Wanita menyusui dan hamil
Amalan-amalan sunah di bulan
Ramadhan
1.
Salat tarawih
2.
Memperbanyak membaca
Al-Quran
3.
Memperbanyak
sedekah
4.
Memperbanyak iktikaf
Hikmah Puasa Ramadhan
1. Melatih kesabaran
2. Membentuk akhlaqul karimah
3. Mempengaruhi kondisi fisik menjadi sehat
4. Menimbulkan rasa syukur
5. Meningkatkan ketakwaan dalam diri seseorang
6. Membersihkan diri dari dosa-dosa-d
7. Membiasakan diri hidup hemat
Itulah beberapa hal mengenai puasa Ramadhan, mulai
dari pengertian puasa Ramadhan hingga hikmah yang akan diberikan dan didapat
ketika kita menjalankannya. Ramadhan adalah bulan suci yang sangat
dinanti-nantikan karena memiliki beribu-ribu manfaat.
0 komentar:
Posting Komentar