SCRIPTA MANENT VERBA VOLANT

(yang tertulis akan tetap mengabadi, yang terucap akan berlalu bersama angin)

Rumahku Surgaku

Rumah bukan hanya tempat berteduh dari sengat matahari dan derasnya hujan, tetapi ia juga tempat bertumbuh rasa kasih sayang, tempat kembali bersama kehangatan keluarga.

Allah Maha Pemurah

Burung yang keluar dari sangkarnya dengan perut kosong, akan kembali di sore hari dengan perut kenyang. Sungguh Allah Maha Pemuerah kepada semua makhluk-Nya.

Di Atas Langit Masih Ada Langit

Langit hanyalah batas dari ketidakmampuan pandangan mata kita, namun akanl dan iman kita akan selalu mengatakan bahwa masih ada langit di atas langit yang kita lihat.

Jalan Hidup

Jalan hidup tak selamanya datar. kadang ia menaik-turun, berliku dan terjal. Hanya pribadi yang kuatlah yang mampu menempuh jalan itu.

Lebah

Ia hanya makan dari sesuatu yang bersih dan bergizi sehingga ia menghasilkan sesuatu yang bersih dan bergizi pula. ia tak pernah merusak saat mencari makan. ia ada untuk bermanfaat.

Sabtu, Oktober 25, 2008

Pantura

Allah memberikan kesempatan kepadaku untuk melakukan perjalanan di pantai utara jawa (pantura), tepatnya di Rembang. aku singgah di Lasem dan menginap di sana. Lasem sendiri durlu bernama Lao Sam. kemungkinan besar bahasa China. banyak masyarakat Lasem yang merupakan keturunan Tiongkok. dari bukunya pram, "Arus Balik", aku baru tahu kalau warga Tiongkok di sana adalah bekas ata sisa-sisa earmada Laksamana Chengho yang tidak bisa kembali ke Tiongkok, lalu mendirikan perkampungan di sina dan berbisnis di sana.

Aku juga mengunjungi Pasujudan Sunan Bonang yang berdekatan dengan makam Putri Cempa (Cempo) , seorang putri keturunan China yang kemudian memeluk agama Islam. Konon penyanggah perumahan makam Putri Cempa terbuat dari tulang ikan yang besar yang mati dan ditemukan di tepi pantai beriring dengan kematian Putri Cempa. di sana juga ada makam yang dipercaya sebagai makam Sunan Bonang.

Selain situs itu, kami mampir juga di Masjid Adung Demak, masjid yang dibangun oleh para wali. Ada rasa kesejukan dan kedamaian saat berada di sana.

Ketika membaca repotase KOMPAS saat ekspidi Pantura beberapa bulan lalu, ada dikatakan bahwa pemerintah hendaknya harus belajar dari pantura,, dengan pembangunan yang dilakukan oleh Deandles yang memusatkan pada pembangun jalan pantura, ekonomi jadi tidak merata, hanya berada memanjang di pantura. namun juka kita telisik lebih jauh lagi, sebenarnya Pantura sudah maju jauh sebelum Deandles membangun jalan itu. Pantura sudah maju sejak nenek moyang nkita masih merajai lautan. karena sebenarnya setiap kota di pantura itu memiliki sebuah dermaga di mana kapal-kapal perniagaan berlabuh dan bertransaksi. hal itulah yang menyebabkan pantura maju dari dulu. Karena nenek moyang kita adalah penguasa lautan.

Nusantara atau Nuswantoro adalah negeri maritim. wajar jika ada lagu anak-anak yang berbunyi nenek moyangku seorang pelau... kemana keperkasaan negeri maritim itu sekarang. di laut kita lemah. ikan-ikan kita di curi, kepulauan kita diambil orang, penyelundupan lewat laut adalah yang paling aman dan paling banyak. nelayan kita tertinggal jauh dari negera-negara tetangga... ah.. kemana negeri maritim itu?

Rabu, Oktober 22, 2008

Wonorejo Pesawaran Indah

Beberpa tahun aku meninggalkan kampung halaman Wonorejo Pesawaran Indah Padang Cermin(kadang-kadang pulang sih) tidak banyak perubahan yang terjadi. suasananya masih seperti dulu, adem ayem, tentram dan penuh dengan keramahan. pembangunan fisik juga tidak terlalu mencolok mata. Keharmonisan dengan alam masih terjaga, sehinga tidak ada masalah polusi, meski kendaran bermotor semakin bertambah. Itulah kampung, itulah desa. lamban dalam perubahan, tidak frontal terhadap kemjuan, tidak juga menerima dengan cepat. meski media juga telah banyak memepengaruhi, namun perubahan itu berjalan secara evolusi.

Hal serupa tidak bisa kita dapatkan di perkotaan. contoh aja seperti ini, jika anda tinggal di jogja (kota jogja) misalnya, lalu anda pergi keluar jogja selama 6 bulan saja, ketika anda kembali, anda akan mendapatkan lingkungan anda telah berubah. seperti itulah perubahan di kota, revolutif.

Perbedaan gerak perubahan ini dipengaruhi oleh beberpa hal. Pertama, maindsat atau pola pikir. pola pikir yang lebihm maju, pola pikir yang terbuka, akan sangat cepat menangkap wacana dan merespon perubahan yang datang padanya, sebaliknya pola pikir yang terbelakang atau stagnan akan sulit untuk menerima perubahan dengan cepat. Biasanya perubahan yang ada justru adalah bersifat imitatif, tidak inofatif. Kedua adalah pergerkan ekonomi. Semakin pesat pergerakan ekonomi suatu daerah, maka makin cepat pula perubahan terjadi. lihat saja, di mana dibangun satu perusahan, maka daerah tersebut dalam waktu yang singkat akan seger berubah.

Perubahan adalah keniscayaan, cepat maupun lambat. namun alangkah baiknya perubahan itu jika ia menuju ke sesuatu yang lebih baik, tanpa melupakan nilai-nilai luhur di daerah tersebut (Lokal Wisdom)