SCRIPTA MANENT VERBA VOLANT

(yang tertulis akan tetap mengabadi, yang terucap akan berlalu bersama angin)

Rumahku Surgaku

Rumah bukan hanya tempat berteduh dari sengat matahari dan derasnya hujan, tetapi ia juga tempat bertumbuh rasa kasih sayang, tempat kembali bersama kehangatan keluarga.

Allah Maha Pemurah

Burung yang keluar dari sangkarnya dengan perut kosong, akan kembali di sore hari dengan perut kenyang. Sungguh Allah Maha Pemuerah kepada semua makhluk-Nya.

Di Atas Langit Masih Ada Langit

Langit hanyalah batas dari ketidakmampuan pandangan mata kita, namun akanl dan iman kita akan selalu mengatakan bahwa masih ada langit di atas langit yang kita lihat.

Jalan Hidup

Jalan hidup tak selamanya datar. kadang ia menaik-turun, berliku dan terjal. Hanya pribadi yang kuatlah yang mampu menempuh jalan itu.

Lebah

Ia hanya makan dari sesuatu yang bersih dan bergizi sehingga ia menghasilkan sesuatu yang bersih dan bergizi pula. ia tak pernah merusak saat mencari makan. ia ada untuk bermanfaat.

Rabu, Oktober 12, 2022

Foto 7.3 buku

 Silakan klik link berikut: 


Foto 7.3

Jumat, April 17, 2020

Puasa Bulan Ramadhan


Puasa bulan Ramadhan adalah kewajibn yang ditetapkan oleh Allah SWT. Hal ini sudah dijelaskan dalam firman Allah dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 183 yaitu:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Jadi firman Allah SWT di atas menjelaskan bahwa melaksanakan puasa Ramadhan adalah wajib hukumnya, di mana hal tersebut adalah bentuk pertanggungjawaban manusia kepada penciptanya secara langsung serta kegiatan yang menyangkut hablum minallah. Adapun tujuaan disyariatkan puasa Bulan Ramadhan adalah agar kita menjadi orang yang bertakwa.

Keutamaan Bulan Ramadhan

1.    Bulan penuh rahmat
2.    Bulan penuh ampunan
3.    Bulan diturunkannya Al-Quran
4.    Bulan pembebasan dari api nerka
5.    Bulan dilipatkangandakan pahala setiap amal
6.    Bulan dibukanya pintu surga dan ditutup pintu neraka
7.    Bulan yang di dalmnya ada malam lailatul Qodar, malam yang lebih baik dari seribu bulan

Cara Menentukan Awal dan akhir bulan Ramadhan

1. Rukyatul hilal (melihat bulan sabit)
Yaitu melihat hilal (bulan baru/sabit) setelah ijtima’ (konjungsi) dan setelah wujud/muncul di atas ufuk pada akhir bulan dengan mata telanjang atau melalui alat. Cara ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW:

 (لاَ تَصُوْمُوا حتَّى تَرَوا الْهِلاَلَ، وَلاَ تُفْطِرُوا حتى تَرَوْهُ).

“Janganlah berpuasa (Ramadhan) sehingga kalian melihat hilal dan janganlah berhari raya sehingga kalian melihat hilal.” (HR Bukhari dan Muslim)

Hadits lain menegaskan bahwa cara menentukan awal Ramadan adalah dengan melihat bulan sabit.

(صُوْمُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ).
”berpuasalah jika telah melihat hilal dan berharirayalah bila telah melihat hilal”. (HR Bukhari dan Muslim).

2. Menyempurnakan bulan Sya’ban menjadi 30 hari

Ketika para perukyat tidak berhasil melihat hilal pada tanggal 29 bulan Sya'ban baik keadaan langit berawan, mendung atau cerah, maka cara menentukan awal bulan Ramadhan dalam keadaan seperti ini adalah menjadikan bilangan bulan Sya'ban menjadi 30
Pandangan ini didasarkan kepada Sabda Nabi

(صوموا لرؤيته وأفطروا لرؤيته، فإن غبي عليكم فأآملوا عدة شعبان ثلاثين).

Dari Abu Hurairah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:” berpuasalah jika telah melihat hilal dan berharirayalah bila telah melihat hilal, apabila terhalang oleh mendung maka sempurnakanlah bulan Sya’ban menjadi tiga puluh hari”. (HR Bukhari dan Muslim).

الشهر تسع وعشرون ليلة، فلا تصوموا حتى تروه، فإن غم عليكم فأآملوا العدة ثلاثين
”Bulan (Sya’ban) itu dua puluh sembilan malam, maka janganlah puasa hingga kalian melihatnya (hilal) apabila terhalang olehmu mendung maka sempurnakan menjadi tiga puluh malam.” (HR Bukhari)


Syarat Wajib Puasa Ramadhan

Setelah mengetahui pengertian puasa Ramadhan, berikut ini adalah syarat wajib untuk menjalankan puasa Ramadhan yang baik dan benar.
1. Mempunyai keyakinan Islam atau beragama Islam
2. Telah melalui masa baligh atau telah mencapai umur dewasa
3. Mempunyai akal
4. Sehat jasmani dan rohani
5. Bukan seorang musafir atau sedang melakukan perjalanan jauh
6. Suci dari haid dan nifas
7. Mampu atau kuat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan

Syarat wajib puasa Ramadhan di atas harus dipenuhi untuk menjalankan puasa Ramadhan. Baligh atau telah mencapai umur dewasa memang menjadi salah satu syaratnya, namun untuk anak-anak juga harus di ajari sejak dini untuk mulai berpuasa meskipun hanya setengah hari dan lebih utama untuk mengajari amalan-amalan dalam puasa Ramadhan.

Rukun dan Sunnah Puasa Ramadhan

 

Setelah syarat wajib puasa Ramadhan telah terpenuhi, kamu harus melaksanakan rukun puasa sebagai berikut:

1. Niat
Niat dan doa di bulan Ramadhan merupakan tahapan penting dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Niat dilakukan sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Niat doa puasa Ramadhan diucapkan sebelum fajar tiba. Beberapa hadist menjelaskan juga bahwa niat bisa diucapkan malam harinya sebelum sahur atau setelah sholat tarawih.

2. Menahan diri dari kegiatan makan, minum, bersetubuh, maupun hal-hal lain yang membatalkan puasa.

Hal yang Sunnah Ketika Berpuasa
Selain pengertian puasa Ramadhan, syarat, hingga rukunnya, kamu juga harus mengetahui sunnah-sunnah puasa Ramadhan agar amalan ibadahmu semakin besar. Berikut beberapa sunnah puasa Ramadhan.
1. Sahur
2. Segera berbuka saat waktu buka puasa
3. Membaca doa buka puasa
4. Berbuka dengan yang manis-manis
5. Memberi makan pada orang yang berbuka
6. Memperbanyak ibadah dan berderma, dan masih banyak lagi

Hal yang Makruh Saat Berpuasa

Makruh adalah hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan.
1. Berbekam
2. Mengulum sesuatu di dalam mulut
3. Merasakan makanan dengan lidah, contohnya saat memasak dan mencicipnya
4. Memakai wangi-wangian
5. Bersiwak atau menggosok gigi saat terkena terik matahari
6. Berkumur di luar kumur wudhu

Hal-hal yang Memperbolehkan untuk Tidak Berpuasa atau Membatalkan Puasa
Puasa terutama puasa Ramadhan memang wajib hukumnya, namun ada beberapa hal yang memperbolehkan kita untuk tidak berpuasa atau membatalkan puasa. Akan tetapi diwajibkan untuk mengeluarkan fidya atau mengganti puasa tersebut di lain hari.

1. Dalam perjalanan jauh
2. Orang tua berusia lanjut
3. Dalam keadaan sakit
4. Wanita menyusui dan hamil

Amalan-amalan sunah di bulan Ramadhan

1.    Salat tarawih

2.    Memperbanyak membaca Al-Quran

3.    Memperbanyak sedekah

4.    Memperbanyak iktikaf

 

Hikmah Puasa Ramadhan

1. Melatih kesabaran
2. Membentuk akhlaqul karimah
3. Mempengaruhi kondisi fisik menjadi sehat
4. Menimbulkan rasa syukur
5. Meningkatkan ketakwaan dalam diri seseorang
6. Membersihkan diri dari dosa-dosa-d
7. Membiasakan diri hidup hemat

Itulah beberapa hal mengenai puasa Ramadhan, mulai dari pengertian puasa Ramadhan hingga hikmah yang akan diberikan dan didapat ketika kita menjalankannya. Ramadhan adalah bulan suci yang sangat dinanti-nantikan karena memiliki beribu-ribu manfaat.



Puasa Wajib dan Puasa Sunah

      PENGERTIAN PUASA

Puasa menurut bahasa berasal dari bahasa arab “shoum” yang berarti menahan diri. Sedang menurut istilah adalah menahan diri dari makan dan minum serta hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.
Puasa itu ada yang hukumnya wajib dan ada yang sunnah.
  1. Macam-macam puasa wajib
  2. a.       Puasa Ramadhan adalah puasa yang dilakukan pada bulan Ramadhan selama satu bulan penuh. Hukumnya wajib bagi setiap orang Islam.
  3. b.       Puasa Qadla adalah puasa dilakukan sebagai pengganti puasa Ramadhan sebanyak yang ditinggalkan.
  4. c.       Puasa Nadzar adalah puasa yang harus dilakukan karena janji/nadzar tentang kebaikan Contoh: Pak Tarjo nadzar, “Kalau anak saya naik kelas, maka saya akan puasa 3 hari berturut-turut.” Jika anaknya naik kelas maka wajib puasa.
  5. d.       Puasa Kafarat adalah puasa yang dilakukan karena melanggar larangan agama Islam. Contoh: “suami istri yang bersenggama pada siang hari di bulan Ramadhan atau orang yang melanggar sumpah
  6. Perintah puasa itu wajib seperti Firman Allah dalam QS. Al Baqarah 183 :


  
Arti  :   “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa.”

  1. Macama-macam Puasa Sunnah
Selain puasa wajib ada juga puasa sunnah antara lain :Puasa hari Senin dan Kamis.
  1. Puasa syawal adalah puasa 6 hari yang dilakukan pada bulan syawal.

  2. Rasulullah bersabda, ”Barangsiapa yang telah berpuasa di bulan Ramadhan kemudian ia mengikutkannya dengan puasa 6 hari di bulan Syawal, maka puasanya itu sperti puasa sepanjang tahun.” (H.R. Muslim)

  3. Puasa Arafah yaitu puasa yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijah kecuali orang yang melakukan ibadah haji.
  4. Rasulullah bersabda, “ Puasa hari Arafah itu menghapuskan dosa dua tahun, satu tahun dosa yang telah lalu, dan satu tahun dosa yang akan dating.” (H.R. Muslim)

  5. 2.       Syarat Wajib Puasa
  6. Islam
  7. Baligh/Mumayyiz/Dewasa (Dapat membedakan baik dan buruk)
  8. Berakal sehat.
  9. Suci dari haid dan nifas bagi perempuan
  10. Kuat berpuasa, bagi orang yang tidak kuat karena usia lanjut atau sakit, tidak wajib cukup membayar fidyah.
  11. Dalam waktu yang ditentukan/diperbolehkan berpuasa.
3.       Rukun Puasa
  1. Niat pada malam hari
  2. Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai dengan terbenam matahari (waktu maghrib)
4.       Hal-hal yang Membatalkan Puasa
  1. Makan minum dengan sengaja
  2. Muntah dengan sengaja
  3. Bersetubuh pada siang hari
  4. Keluar darah (haid dan nifas)
  5. Hilang akal
  6. Keluar mani dengan sengaja
  7. Membatalkan/menggugurkan niat puasa
5.       Orang Yang Diperbolehkan Berbuka (Meninggalkan Puasa)
  1. Membayar fidyah (pengganti puasa berupa makanan atau yang lainnya) yaitu
1.       orang yang sudah tua renta dan tidak mampu lagi melaksanakan puasa
2.       orang yang sakit dan tiada harapan lagi untuk sembuh
  1. Mengqadla Puasa
1.       orang yang sakit dan ada harapan untuk sembuh
2.       Pekerja berat yang tidak mempunyai kesempatan untuk mencari pekerjaan lain
3.       Musafir (orang yang sedang dalam perjalanan jauh)
  1. Adapun wanita hamil dan menyusui wajib membayar fidyah dan mengqadla puasa, tetapi apabila yang mereka khawatirkan diri mereka, maka mereka boleh berbuka dan hanya wajib menqadla, tanpa harus membayar fidyah.
  1. Sebagai sarana mencapai ketaqwaan dan sebagai tanda syukur atas nikmat Allah
  2. Melatih hidup disiplin, jujur, amanah dan sabar
  3. Melatih kepekaan dan kepedulian sosial
  4. Puasa dapat menyehatkan tubuh
  5. Sebagai pengendali hawa nafsu dari perbuatan tercela.