SCRIPTA MANENT VERBA VOLANT

(yang tertulis akan tetap mengabadi, yang terucap akan berlalu bersama angin)

Rumahku Surgaku

Rumah bukan hanya tempat berteduh dari sengat matahari dan derasnya hujan, tetapi ia juga tempat bertumbuh rasa kasih sayang, tempat kembali bersama kehangatan keluarga.

Allah Maha Pemurah

Burung yang keluar dari sangkarnya dengan perut kosong, akan kembali di sore hari dengan perut kenyang. Sungguh Allah Maha Pemuerah kepada semua makhluk-Nya.

Di Atas Langit Masih Ada Langit

Langit hanyalah batas dari ketidakmampuan pandangan mata kita, namun akanl dan iman kita akan selalu mengatakan bahwa masih ada langit di atas langit yang kita lihat.

Jalan Hidup

Jalan hidup tak selamanya datar. kadang ia menaik-turun, berliku dan terjal. Hanya pribadi yang kuatlah yang mampu menempuh jalan itu.

Lebah

Ia hanya makan dari sesuatu yang bersih dan bergizi sehingga ia menghasilkan sesuatu yang bersih dan bergizi pula. ia tak pernah merusak saat mencari makan. ia ada untuk bermanfaat.

Minggu, Januari 25, 2009

Manusia Malam

Bagadang janagan begadang
Kalau tiada ratinya
Begadang boleh saja
Asal ada artinya.


Sepenggal dari bait lagu bang haji roma irama itu mengingatkan aku pada masa-masa usia SLTA. Aku adalah orang yang memang sejak kecil senang tidur di rumah orang. Waktu usia SLTA sering kali aku pulang pagi, sehabis subuh. Karena masih merasa ngantuk, aku pun tidur lagi, hingga ibuku membangunkan kau tuntuk sekolah. Begadang memangkebiasaanku dari dulu, meski aku kadang tidak mengerti manfaat apa yang aku peroleh. Ak juga tidak sadar betul dengan apa yang sedang aku lakukan. Aku hanya begadang, terjaga lewat tengah malam dengan beberapa teman.

Kebiasaanku itu hilang saat aku dduk di bangku SLTA. Jadwal yangpadat, ditambah dengan kegiatan di asrama membuat aku kecapekaan. Sebelum tengah malam pasti aku sudah tidur. Selama tiga tahun itu, hobi begadangku sedikit berkurang. Aku hanya begadang kala esaknya hari libur. Jadi tidak ada beban atau ketakuan kesiangan dan bolos sekolah.

Setelah menamatkan pendidikan SLTA, aku meneruskan studiku di Jogja yang konon katanya adalah kota pelajar. Kibiasaan lamaku kembali, begadang. Dan kini aku pun menjadi manusia malam, dalam arti manusia yang menghabiskan waktu malamnya dengan terjaga. Namun, keterjagaanku kali ini aku rasakan lebih bermanfaat daripada keterjagaanku pada masa-masa aku di bangku SLTP. Meskipun banyak diisi dengan obrolan, namun obrolannya lebih bermutu dan berbobot. Kadang rapat hingga larut pagi atau diskusi dengan tema yang melangit, atau merumuskan satu kurikulum pelatihan. Ada ungkapan di antara kami yang bersifat olok-olokan aktivis kok tidur sore!Semua itu berjalan hampir separo masa keberadaanku di kota berhati nyaman ini. Namun apakah dengan demikian aku bisa dikatakan manusia malam? Bisa jadi seperti itu. Tapi apakah manusia malam hanya terjaga pada malamhari saja, sementara pagi dan siang harinya lelap dalam buai mimpi?

Muhammad SAW adalah manusia malam. Dia menghabiskan separo malamnya untuk begadang. Sebelum kenabian, Muhammad menghabiskan malam-malamnya di Gua Hira, tempat beliau bertahannus atau semedi, merenungkan kondisi masyarakatnya. Setelah beliau diangkat menjadi rasul-pun Muhammad masih sering begadang, menghabiskan waktu malamnya dengan bermunajat kepada Tuhannya. Dia berasyik masyuk dengan-Nya. Muahmmad adalah manusia malam. Tapi apakah ketika Muhammad menghabiskan malamnya dengan begadang dia lupa pada siangnya?

Tidak, Muhmmad tidak lupa akan kewajiban siangnya sebagai kepala keluarga, sebagai kepala negara, sebagai kepala umat, sebagai panglima perang. Itulah manusia yang seimbnag. Dia menghabiskan malamnya dengan bermunajat, sementara siang dia tetap bekerja. Itulah manusia malam sejati, tidak sepertikekelawar yang keluar pada malam hari dan tidur di sarangnya pada siang hari. Apakah kita mau seperti kekelawar atau kalong?

Manusia malam adalah ulil albab, yaitu orang yang selalu mengingat Allah dalam keadaan duduk, berdiri berbaring, siang maupun malam. Manusia malam adalah manusia yang bertafakur, bukan mendengkur. Dia adalah manusia yang berzikir bukan mangkir.

Malam hari adalah waktu untuk meepas penat, bermunajat, beribadah pada sang pencipta. Pada sat itulah manusia melepaskan keluh kesahnya, mengakui salah dosanya, menagis tersedu, antara khauf dan raja, takut sekaligus berharap. Di malam hari dia sangat lemah, cengeng, namun di siang harinya dia berjalan menghadapi kehidupan ini denghan egar, tiada ketakutan. Malam memberikan satu suntikan spirit bagi manusia utnuk menjalani kehidupa siang harinya. Sudahkah kita menjadi manusia malam?

Selasa, Januari 20, 2009

We Will Not Go Down



(Composed by Michael Heart

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Downloud lagunya di SINI

Senin, Januari 12, 2009

STOP GENOSIDA!!


korban serangan Israel