SCRIPTA MANENT VERBA VOLANT

(yang tertulis akan tetap mengabadi, yang terucap akan berlalu bersama angin)

Sabtu, Desember 06, 2008

Marakom

Hari-hari aku banyak menghabiskan waktuku di marakom, bersama teman-teman aktivis HMI lainnya, ngobrol kemana-mana sambil ngopi dan kadang main catur. aku adalah generasi ke sekian dari marakom. Mereka sebagain atau mayoritas tidak pernah tertulis, namun mereka ada.

Marakom adalah Markas Anggota Komisariat. Markasnya anak-anak HMI-MPO UIN Sunan Kalijag Yogyakarta, sehingga mereka sering juga disebut HMI MARAKOM. Sering kali pemaknaannya dimelencengkan menjadi Markas Anggota Komunis. ini tidak terlepas dari bacaan, cara berfikir dan aksi penghuninya, juga keberadaan Partai Proletar sebagai partai kamps yang memiliki lambang bulan sabit, palu dan bintang, mirip seperti lambang partai komunis.

Marakom ada sebelum perpecahan HMI secara nasioanal. dia lahir dari permasalahan rasa tidak puas dari hasil Konferensi Cabang. Utusan IAIN waktu itu berjumlah 25 orang kalah dalam pencalonan. Mereka memebawa isu miring tetang kekalahan mereka ke komisariat di IAIN dan menyebarkan berita bohong bahwa IAIN telah menjadi cabang Jogjakarta Timur. namun setelah kader-kader UIN mengetahui hal sebenarnya, maka mereka menolak isu miring dari senior merka dan tetap mendukung kepemimpinan yang sah. 25 orang tersebut dipecat. Merka ini yang kemudian memotori cabang fiktif yang kemudian menjadi cabang HMI-DIPO. sementara kader-kader IAIN lainya kemudian mendirikan markas bersama yang ada hingga saat ini, sementara untuk markas putri berdirilah RUMAH KITA atau RUKI. Semula Ruki berada di Sapen GK .. selama beberapa tahun, samap kemudian Gempa JOgja 2006 menghancurkannya, namun tidak ada korban di sana.

Kini keduanya masih ada. Marakom masih seperti yang dulu, menjadi motor penggerak perkaderan HMI Jogja. RUKI, terus terang dari pantauanku masih melempem untuk dua tahun terakhir ini. belum ada aktivitas yang menggigit.

Telah banyak mereka yang dilahirkan dari sana. merka yang berjuang di HMI, meski kini mereka terlupakan. Dan saya mohon maaf kepada mereka karena telah menulis ini, karena tulisan ini tentu tidak mewakili siapa-siap kecuali saya sendiri. dan bisa jadi tulisan ini telah mengecilkan kebesaran marakam. saya mohon maaf.

0 komentar:

Posting Komentar